
MUNGKIN, hanya sedikit orang yang bisa mengaplikasikan pengalamannya untuk membangun sendiri bisnisnya. Seperti yang dilakukan pria muda kelahiran Cilacap, 4 Januari 1978 ini, hobinya adalah mengoprak-aprik komputer, kemudian mendapatkan kesempatan bekerja pada sebuah perusahaan pertambangan untuk pengelolan teknologi informasi (TI). Berbekal pengalaman bekerja selama beberapa tahun di perusahaan tersebut, akhirnya ia berinisitif untuk membangun perusahaan sendiri yang bergerak pada pengembangan aplikasi rumah sakit. Pria bernama lengkap Prasojo Ardianto ini adalah Founder PT. Aplikasi Lintas Nusantara (PT. Alin). Pengalaman di bidang teknik dan marketing telah membuat lulusan Management Informasi ini melihat peluang pasar yang cukup besar pada bisnis rumah sakit. Dianggapnya, bisnis rumah sakit tidak akan pernah mati karena setiap orang pasti akan sakit dan membutuhkan rumah sakit untuk pengobatannya. “Setiap orang secara manusiawi akan mengalami jatuh sakit, makanya peluang ke bisnis tersebut sangat bagus. Namun saya mencoba bermain bukan di sisi farmasi atau obat-obatan, tetapi dari sisi teknologinya dimana saat bertekad terjun ke bidang ini pemainnya masih belum banyak,” ujar pria yang biasa disapa Anton ini. Anton yang sempat menjadi tenaga marketing pada sebuah perusahaan farmasi ini mulai men-create pasar di tahun 2003. Menurutnya, dukungan teknologi sangat diperlukan rumah sakit dan institusi kesehatan sejenisnya dalam menciptakan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan cara mengelola sumber daya yang dimilikinya sebaik mungkin, dengan cara mengembangkan aplikasi yang membuat kinerja rumah sakit menjadi lebih efektif. Seiring pengembangnya, aplikasi yang diberi nama SIMAK Suite – Integrated Hospital Information System oleh PT. Alin ini dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan akan Sistem Infomasi Rumah Sakit yang terintegrasi, dapat diandalkan, berbasis web, dan sudah Cloud Ready dengan sistem Taylor Made dalam pengimplementasiannya. “Bisa dibilang, kamilah pioneer dan satu-satunya sistem informasi rumah sakit yang berbasis Cloud sehingga untuk mengimplementasikan SIMAK tidak perlu membangun infrastruktur di dalamnya, sehingga efisien. Inilah andalan kami untuk bisa bersaing di pasar,” paparnya. Berikut, petikan wawancara Biskom dengan Anton yang mendalami dunia TI dengan beragam sertifikasi profesionalnya, seperti Certified Linux Redhat Administrator, Oracle Database Administrator dan Java EE Engineer ini. Jenis Rumah Sakit seperti apakah yang bisa memanfaatkan aplikasi SIMAK? SIMAK sebenarnya berupa singkatan Sistem Infomasi Manajemen dan Administrasi Kesehatan, dimana kami menempatkan produk ini tidak hanya dilingkup rumah sakit tetapi bisa semua yang bergerak di institusi kesehatan, seperti klinik 24 jam, apotik, laboratorium group dan lainnya sampai ke rumah sakit. Makanya SIMAK ini mempunyai empat segmen yang kami create, yaitu SIMAK Lite Edition diperuntukkan untuk retail yang biasanya apotik atau klinik 24 jam di berbagai tempat bisa memanfaatkan fasilitas dari kami ini. Kedua, SIMAK Standard Edition yang biasanya untuk rumah bersalin atau sebuah usaha kesehatan yang ada layanan rawat inapnya. Ketiga, SIMAK Profesional Edition untuk rumah sakit umum (RSU) yang mempunyai layanan inap sekitar 100 tempat tidur. Keempat, SIMAK Enterprise untuk yang sudah besar atau multiply. Biasanya cakupannya sudah sudah luas,seperti rumah sakit Medistra dan kalau yang di rumah sakit pemerintahan seperti Harapan Kita. Apa kelebihan dari aplikasi yang dikembangkan ini? Kami mempunyai beberapa kelebihan, yaitu sejak 2004 sebagai pioneer aplikasi sistem informasi RS yang berbasis web, dimana yang lainnya masih bermain di desktop harus menginstal sistemnya terlebih dahulu dimasing-masing komputer yang ada untuk bisa menggunakannya tetapi dikami sudah memanfaatkan web. Kedua, benefit unggulan kita adalah sudah Cloud ready dimana pemain lama belum atau baru akan berpindah ke teknologi Cloud tetapi kita sudah menggunakannya. Ketiga, teknologi kami merupakan open source yang tidak terikat dengan satu vendor sehingga keberlangsungannya lebih lama dan aspek lisensi bisa ditekan. Istilahnya untuk total cost ownership bisa lebih rendah dibandingkan menggunakan yang proprietary. Keempat, menggunakan fasilitas audio visual sebagai tutorial aplikasinya sehingga proses pemahaman dapat lebih cepat, dan pelaksanaan implementasi dan operasional SIMAK oleh user menjadi lebih baik dan cepat. Kelima, kami menyediakan total solution kepada pelanggan dengan penyiapan perangkat atau hardware, infrastruktur jaringan, hingga server di lokasi pelanggan atau melalui fasilitas Cloud Service kami.

•Teks: ANDRI Biskom, Foto-foto: M. TAUFIK
HitFotoHot 2013

0 Response to "PRASOJO ARDIANTO: SIMAK, Aplikasi Rumah Sakit Pertama Berbasis Cloud."
Post a Comment